Menyadari sepenuhnya bahwa setiap anak berbeda tidak semudah yang saya pikirkan. Ada hati juga yang ikut berperan disitu. Kok bisa beda sih? Kok gak kayak si mbak? Kok begini sih?. Kok nggak kayak anaknya A yang rajin? Pertanyaan-pertanyaan yang kerap membordir hati saya. Itu baru tahap menyadari, sayapun harus lanjut juga ke tahap memahami dan menerima. Nah ... inilah bagian yang tersulit buat saya. Prosesnya cukup lama dan sayapun sampai detik ini masih dalam proses belajar.
Saya harus berpegang teguh (tentunya setelah berproses untuk sampai tahap ini ya) bahwa tiap anak membawa fitrahnya masing-masing. Menyadari bahwa tiap diri kita membawa misi dihadirkan di dunia ini, maka saya harus yakin bahwa anak-anak saya memiliki misi hidupnya masing-masing. Anak adalah versi terbaik dari dirinya. Alllah Sang Maha Pencipta tidak membuat versi lain dari anak kita, tidak ada duanya. Kata-kata yang melekat sewaktu saya mengikuti seminar parenting dari ustad Hary Santosa. Sekaligus kata-kata yang makjleb buat emak kayak saya.
Saat saya dalam berproses melihat, mengenal dan mengembangkan fitrah anak saya masing-masing, disaat yang bersamaan tugas kelas Bunda Sayang Ibu Profesional memasuki game ketiga dengan tema Melatih Kecerdasan Anak, maka inilah moment yang bisa saya manfaatkan lebih jauh lagi dan menjadikannya sebagai sebuah project bersama dengan Jani. Project itu kami namakan The Happiness Project. Saya terinspirasi dari sifat Jani yang cukup peka dengan keadaan disekelilingnya. Dan saya ingin, apa yang dilakukannya adalah hal-hal yang membuatnya bahagia. Agar kesan yang didapat dan dirasakannya, lebih dalam.
Meski tantangan kali ini saya hanya melakukannya bersama Jani, karena sampai saat ini, si Ayah masih belum tergerak untuk terlibat secara aktif, sama seperti sebelum-sebelumnya. Pasif meski tidak menentang. Biarlah ... semoga suatu saat, hati si Ayah tergerak untuk bisa terlibat lebih jauh lagi 😊🙏🙏🙏.
Yang membuat saya haru dengan tantangan kali ini, tidak hanya karena antusiasnya Jani mengerjakan tantangan, tapi juga respek dari orang lain yang didapatkannya. Respek dari wali kelasnya yang menyampaikan ke saya mengenai kekagumannya dengan sikap Jani, yang sangat mandiri dan berempati ke teman-temannya.. Duh, emak mana sih yang gak meleleh? Dan hal-hal kayak gini ini, gampang banget bikin emaknya mewek. Tisu mana tisu ....
Iya, saya bersyukur bahwa Jani sangat menyukai apa yang dia lakukan. The Happiness Project inipun masih berjalan sampai sekarang. Dan membuat beberapa family project yang dulu sudah ada sebelumnya, kembali kami jalankan.
#aliran_rasa
#kelasbunsayiip3
#gane_level_3
Saat saya dalam berproses melihat, mengenal dan mengembangkan fitrah anak saya masing-masing, disaat yang bersamaan tugas kelas Bunda Sayang Ibu Profesional memasuki game ketiga dengan tema Melatih Kecerdasan Anak, maka inilah moment yang bisa saya manfaatkan lebih jauh lagi dan menjadikannya sebagai sebuah project bersama dengan Jani. Project itu kami namakan The Happiness Project. Saya terinspirasi dari sifat Jani yang cukup peka dengan keadaan disekelilingnya. Dan saya ingin, apa yang dilakukannya adalah hal-hal yang membuatnya bahagia. Agar kesan yang didapat dan dirasakannya, lebih dalam.
![]() |
| Pohon Kebaikan yang akan bertambah rimbun dengan daun-daun kebaikan 💙💙💙 |
Meski tantangan kali ini saya hanya melakukannya bersama Jani, karena sampai saat ini, si Ayah masih belum tergerak untuk terlibat secara aktif, sama seperti sebelum-sebelumnya. Pasif meski tidak menentang. Biarlah ... semoga suatu saat, hati si Ayah tergerak untuk bisa terlibat lebih jauh lagi 😊🙏🙏🙏.
Yang membuat saya haru dengan tantangan kali ini, tidak hanya karena antusiasnya Jani mengerjakan tantangan, tapi juga respek dari orang lain yang didapatkannya. Respek dari wali kelasnya yang menyampaikan ke saya mengenai kekagumannya dengan sikap Jani, yang sangat mandiri dan berempati ke teman-temannya.. Duh, emak mana sih yang gak meleleh? Dan hal-hal kayak gini ini, gampang banget bikin emaknya mewek. Tisu mana tisu ....
Iya, saya bersyukur bahwa Jani sangat menyukai apa yang dia lakukan. The Happiness Project inipun masih berjalan sampai sekarang. Dan membuat beberapa family project yang dulu sudah ada sebelumnya, kembali kami jalankan.
Semoga ini adalah bagian dari upaya saya menyiapkan Jani menjalankan misi spesialnya di masa yang akan datang. Menjadi bagian dari orang-orang yang menebar manfaat dan kebaikan. Karena saya, orang tuanya, adalah orang terbaik yang dikirimkan Allah untuk Jani. Dan Allah SWT, tidak akan pernah salah menitipkannya bukan?
#aliran_rasa
#kelasbunsayiip3
#gane_level_3






























